Tepatnya pada Hari Minggu (31/1) , saya masuk penjara lagi. Di Lapas Sukamiskin Bandung.
pada saat ke sana, terdengar suara JERITAN HATI yang sungguh tak tertahankan.
pada saat itu saya mendengar banyak cerita terhadap dokter yang menghadi situasi yang tak menyenangkan, disisi lainya dia harus cepat untuk menyelematkan pasien. disisi lain dia harus mengikuti aturan yang sangat lama dan memakan waktu yang banyak.
Jika dia memilih untuk mengikuti birokrasi, maka nyawa si pasien jadi taruhannya. Jika dia memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien, dia harus masuk penjara karena dianggap melanggar aturan negara.
Si dokter memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien. Dan dia kini mendekam sebagai narapidana di Lapas Sukamiskin. Dia bersalah dari segi aturan negara, namun SECARA SUBSTANSIAL dia sebenarnya sangat berjiwa kesatria. Sebab dia merelakan dirinya masuk penjara demi menyelamatkan nyawa pasien.
Kisah si dokter ini hanya satu dari ribuan kasus lainnya, di mana orang-orang yang tak bersalah justru harus masuk penjara. Sedangkan penjahat yang sebenarnya masih bebas berkeliaran di luar sana.
Saya merasa amat sesak ketika mendengar kisah mereka satu-persatu. Masyarakat umum, termasuk Anda, mungkin mencap mereka bajingan, koruptor, penjahat, dan sebagainya. Namun saat bertemu mereka, saya bisa menyaksikan sendiri bahwa merka sebenarnya orang-orang baik yang hanya menjadi korban dari konspirasi hukum dan politik.
Sungguh, hukum di negeri ini sangat kacau balau. Namun saya hanya warga biasa yang tak berdaya.
Yang bisa saya lakukan hanya MENULIS, mengabarkan fakta-fakta yang saya ketahui, dengan harapan semoga bisa mencerahkan kita semua. Dan semoga bisa memberikan sumbangsih untuk perbaikan NKRI, sekecil apapun itu.
-JONRU-
(Keterangan foto: Saat saya mengisi pelatihan penulisan bersama para warga Lapas Sukamiskin, Bandung, Minggu 31 Januari 2016)
___
*Sumber: dari fanpage Jonru
pada saat ke sana, terdengar suara JERITAN HATI yang sungguh tak tertahankan.
pada saat itu saya mendengar banyak cerita terhadap dokter yang menghadi situasi yang tak menyenangkan, disisi lainya dia harus cepat untuk menyelematkan pasien. disisi lain dia harus mengikuti aturan yang sangat lama dan memakan waktu yang banyak.
Jika dia memilih untuk mengikuti birokrasi, maka nyawa si pasien jadi taruhannya. Jika dia memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien, dia harus masuk penjara karena dianggap melanggar aturan negara.
Si dokter memilih untuk menyelamatkan nyawa pasien. Dan dia kini mendekam sebagai narapidana di Lapas Sukamiskin. Dia bersalah dari segi aturan negara, namun SECARA SUBSTANSIAL dia sebenarnya sangat berjiwa kesatria. Sebab dia merelakan dirinya masuk penjara demi menyelamatkan nyawa pasien.
Kisah si dokter ini hanya satu dari ribuan kasus lainnya, di mana orang-orang yang tak bersalah justru harus masuk penjara. Sedangkan penjahat yang sebenarnya masih bebas berkeliaran di luar sana.
Saya merasa amat sesak ketika mendengar kisah mereka satu-persatu. Masyarakat umum, termasuk Anda, mungkin mencap mereka bajingan, koruptor, penjahat, dan sebagainya. Namun saat bertemu mereka, saya bisa menyaksikan sendiri bahwa merka sebenarnya orang-orang baik yang hanya menjadi korban dari konspirasi hukum dan politik.
Sungguh, hukum di negeri ini sangat kacau balau. Namun saya hanya warga biasa yang tak berdaya.
Yang bisa saya lakukan hanya MENULIS, mengabarkan fakta-fakta yang saya ketahui, dengan harapan semoga bisa mencerahkan kita semua. Dan semoga bisa memberikan sumbangsih untuk perbaikan NKRI, sekecil apapun itu.
-JONRU-
(Keterangan foto: Saat saya mengisi pelatihan penulisan bersama para warga Lapas Sukamiskin, Bandung, Minggu 31 Januari 2016)
___
*Sumber: dari fanpage Jonru
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya