Kamis, 08 Februari 2018

Mengejutkan, Gara-gara Hal Ini Motor Tipe Berikut Ini Dilarang Isi Bensin di SPBU Pertamina

IGNIPLEX - Blogger Premium Template Simple and Clean
Pihak Pertamina bersama penyelenggara SPBU baru-baru ini mengeluarkan kebijakan tidak melayani pengisian bahan bakar buat motor-motor berknalpot racing.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif agar tidak terjadi kejadian seperti yang di SPBU Salatiga bulan lalu.
Kebakaran sepeda motor di lingkungan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kerap terjadi.
Kebanyakan hal ini disebabkan oleh faktor motor yang tidak dalam kondisi standar.
Gara-gara kejadian kebakaran di SPBU di Salatiga, Jawa Tengah, bulan lalu, pihak Pertamina bersama penyelenggara tidak akan melayani pengisian bahan bakar buat motor-motor yang menggunakan knalpot tidak standar pabrikan, misalnya jenis racing atau bobokan (melepas silencer).
Di Salatiga, kebakaran dipicu percikan api yang keluar dari knalpot modifikasi motor konsumen.
Api menyambar truk yang sedang mengisi bahan bakar, kemudian membesar dan menyebar.
“Berdasaran pengalaman selama ini kalau knalpot tidak standar, waktu di starter, muncul bunga api yang sangat membahayakan bagi keselamatan,” ucap Vice President Fuel Marketing Pertamina Afandi saat dihubungi Otomania, Rabu (17/5/2017).
Selain tidak melayani motor knalpot tidak standar, SPBU juga tidak melayani pengisian bahan bakar ketika kondisi kendaraan menyala. Hal itu juga untuk keselamatan.
Saran Afandi buat konsumen dengan motor berknalpot modifikasi yang ingin mengisi bahan bakar, mematikan mesin di luar SPBU. Setelah mengisi bahan bakar, menyalakan mesin di luar SPBU. 
Awas Jangan Asal Isi Pertalite ke Motor Kamu, Jika Salah Fatal Akibatnya. Berikut ini Daftar Motor yang Cocok dengan BBM Ini
Seperti kita tahu, Pertalite resmi menggantikan posisi premium sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Banyak yang sudah beralih ke bahan bakar terbaru dari pertamina ini.
Perlu diketahui nilai oktannya ada di angka 90, di bawah Pertamax (92) dan di atas Premium (88).
Lalu motor seperti apa yang cocok dengan bahan bakar seperti ini?
Dijelaskan oleh ahli Sistem Pembangkit Daya-Perawatan Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ir. Tri Yuswidjajanto yang membantu pengetesan Pertalite, RON 90 cocok untuk mesin dengan kompresi antara 9 sampai 10 banding 1.
Sedang diatas itu, sebaiknya sudah pakai RON 92.
"Di Indonesia sendiri, rentang kompresi mesin sepeda motor ada pada 7 sampai 11,5," jelasnya. Meski begitu, pria ramah ini menegaskan jika kendaraan dengan mesin berkompresi 9 sampai 10 banding 1, populasinya paling banyak di Indonesia.
"Itu sebabnya akan banyak sekali konsumen yang kendaraannya cocok dengan spesifikasi bensin Pertalite," tuturnya.Oktan menjadi penting karena makin tinggi oktan maka bensin tidak mudah terbakar sebelum waktunya. Kompresi tinggi dan suhu tinggi bisa membuat bensin terbakar lebih dulu sebelum dipantik busi. Efeknya, tenaga loyo dan boros BBM.
Pihak produsen pun menyambut gembira, dengan harga lebih terjangkau dan kualitas yang baik diyakini bisa membuat komponen ruang bakar jadi lebih awet.
"Hadirnya Pertalite 90 merupakan keharusan saatnya motor sudah mencapai standarisasi emisi Euro 3. Pertalite 90 bikin motor Yamaha makin irit dan awet," ungkap M Abidin, GM Service dan Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Indonesia (YIMM).
Lalu bagaimana dengan motor berkompresi dikisaran 11:1? Sebaiknya gunakan bahan bakar beroktan lebih tinggi.
Berikut adalah daftar rasio kompresi sepeda motor terbaru yang mayoritas sudah lolos standarisasi Euro 3 dan telah menggunakan injeksi bahan bakar.
Data Motor yang cocok menggunakan pertalite (tribunjualbeli.com)
Sumber : tribunjualbeli.com
IGNIPLEX - Blogger Premium Template Minimalis Dua Kolom

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya


IGNIPLEX - Template Blogspot Simple Putih Dua Kolom